Kegiatan Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Level 4: Berbagi, dimulai dengan acara pembukaan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. Dalam sambutannya mengatakan, “ Saya ingin mengucapkan betapa bangganya saya mengetahui program pelatihan guru pembelajaran berbasis TIK atau PembaTIK pada tahun ini diikuti oleh lebih dari 60 ribu guru atau 1000% peningkatan dari pertama kali kegiatan ini dilangsungkan 2 tahun lalu. Angka ini merupakan pencapaian yang luar biasa, terlebih hal ini juga menjadi penanda semakin banyak guru yang ingin meningkatkan kemampuannya untuk mengimplementasikan teknologi kedalam proses belajar mengajar”. Selanjutnya dimulailah rangkaian kegiatan kuliah umum yang diawali dengan materi Kiat Sukses Bagi Para Pendidik Untuk Berkomunikasi dengan Publik yang disampaikan oleh Bapak Charles Bonar Sirait dengan memaparkan tentang pola komunikasi sederhana, Impactful communication, Persuasive Communication serta personal Branding. Beliau adalah Founder CBS School of communications sekaligus penulis buku best seller “ The Power of Public Speaking”Masih
pada hari yang sama, 15 September 2020, pada sesi kedua kuliah umum diisi
dengan materi Motivasi Guru Dalam Mendidik oleh Butet Manurung, Butet Manurung seorang
aktivis pendidikan dan pendiri Sekolah Rimba, berangkat dari pemahaman beliau
tentang kondisi anak-anak masyarakat
suku anak dalam, yang dikenal sebagai orang rimba, yang tinggal di hulu sungai
Makekal di hutan bukit duabelas. Jambi. Sampai kemudian seorang Butet Manurung menyadari
bahwa “ Literasi bukan hanya melek huruf tapi melek masalah”. Materi ini
rasanya sangat memotivasi guru untuk mampu menghadirkan pembelajaran bagi
peserta didik yang mampu menjawab permasalahan dalam kehidupan yang mereka
hadapi.
Penutup kuliah umum sesi terakhir pada hari
kedua kegiatan Kuliah Umum dengan Tema “ Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis
TIK Mewujudkan Merdeka Belajar” diisi dengan materi “ Kebijakan Pendidikan Untuk
Guru dan Tenaga Kependidikan” oleh Bapak Dirjen GTK Dr. Iwan Syahril, Ph.D. Dalam
pemaparannya beliau menyampaikan bahwa merdeka belajar fokusnya kepada murid
dan guru. Dalam perspektif merdeka belajar, guru memandang anak dengan rasa
hormat, mendidik secara holistik, relevan dan konstektual.
Tanggal 16 September kegiatan kuliah umum semakin menarik dengan dihadirkannya novelis best seller Indonesia Asma Nadia. Materi yang disampaikan tentang Kiat Menyusun Penulisan Yang Menarik, bagi mba Asma Nadia, Motivasi dalam menulis adalah alasan kuat yang menjadi pendorong untuk seseorang bisa menulis, hal ini sejalan dengan motivasi dalam belajar bukan? Bahwa motivasi dalam pembelaja5ran akan menjadi pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai penggerak perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan, maka seorang peserta didik yang sudah termotivasi akan lebih giat lagi mengikuti proses pembelajaran.
Hari berikutnya Kamis, 17 September 2020
@ndorokakung Bapak Wicaksono hadir ditengah-tengah peserta Zoom Meeting para
SRB dan DRB se-nusantara memotivasi peserta kuliah umum dengan berbagi “Tips
Membangun Sosial Media yang Sukses”. Pada hari terakhir kuliah umum Prof. Dr.
Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA seorang pakar teknologi dengan dipandu
oleh moderator Deni Rohendi DRB Jawa Barat memberikan materi Pemanfaatan Media
Video Conference Untuk Berbagi. Menurut Prof Indrajit sapaan beliau “ Mengapa
Harus Berbagi?”, karena Internet memberikan banyak manfaat, kekuatan sebuah
komunitas terletak pada kesediaannya untuk saling berbagi ilmu, berbagi juga
cara menabung paling mudah dan dengan berbagi nama seseorang akan dikenang
sepanjang waktu.
Mmenurut Prof Indrajit, seorang guru itu harus
memiliki DNA guru yaitu DNA yang bisa menggunakan apa saja untuk mengajar.
Sungguh motivasi yang sangat berarti. Harus bisa mengajar dengan berbagai
keadaan.
Rangkaian
kegiatan Level 4 selanjutnya adalah Coaching Level 4, diisi dengan kegiatan bimbingan
terkait materi dan tugas PembaTIK level 4 yang dilaksanakan secara virtual
dengan zoom meeting setiap provinsi. Kegiatan Coaching juga bersamaan dengan
dimulainya kelas daring pada laman Simpatik (http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/user/pembatik_2020_level4) yang berjumlah 4 modul pembelajaran.
Kegiatan
Coaching dilaksanakan selama 3 hari dimulai senin, 21 september 2020, kegiatan
dibuka oleh bapak Plt. Kapusdatin Kemedikbud Bapak M. Hasan Chabibie yang
diwakili oleh bapak Eka, beliau menyampaikan materi tentang Kebijakan
Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran. Sesi selanjutnya adalah breakout room
provinsi, selanjutnya kegiatan coaching dipandu oleh tutor dari Pusdatin dan
DRB provinsi Aceh 2018 dan 2019. Dalam sambutannya mengawali kelas coaching
provinsi bapak Kadisdik Aceh Drs. Rachmat Fitri, HD, MPA menyampaikan Implementasi
pemanfaatan TIK di Dinas Daerah, bagi bapak kadisdik kebijakan dari Pusdatin sebaik
mungkin akan ditindak lanjuti. pencapaian mutu penting, dan kegiatan pembaTIK
ini sangat penting bagi kita,harapan beliau kedepan Aceh terus berjuang untuk
koneksi internet yang lebih baik sehingga pembelajaran berlangsung lebih baik
dan hambatan teknologi sedapat mungkin diminimalisir.
Sesi
selanjutnya diisi oleh Ketua LPMP Aceh,
Dr. Muslihuddin tentang Penjaminan Mutu Pendidikan, beliau menyampaikan
terkait dengan penjaminan mutu Pendidikan, guru-guru yang melek IT adalah
keniscayaan, Aceh caroeng bukan hanya siswa tetapi gurunya harus caroeng banget
pungkas beliau.
Kegiatan
Coaching hari pertama ditutup dengan sesi yang diisi oleh ibu Yeni Husnaeni,
beliau memberikan motivasi bagi para SRB.
Pendalaman
Materi dan pembimbingan Implementasi TIK untuk Pembelajaran adalah kegiatan yang
dilakukan pada hari kedua dan hari ketiga Coaching. DRB Aceh 2019 ibu Ira Yuni
Sari, S.Pd dalam pemaparan saat mengisi kelas coaching hari kedua menyatakan
bahwa setidaknya ada 3 kiat sukses berdasarkan pengalaman beliau ketika
mengikuti PembaTIK 2019 yaitu motivasi, pahami petunjuk pemilihan DRB serta
komitmen dan doa. Sedangkan DRB 2018 Bapak Qusthalani, S.Pd. M.Pd menyampaikan
ada 4 kiat sukses mengikuti Pembelajaran Berbasis TIK yaitu menyusun jadwal
yang tepat, jangan sia-siakan layanan group, hindarkan diri dari semua
distraksi dan yang terakhir adalah konsistensi.
Kegiatan hari kedua dilanjutkan dengan breakout room Kelompok, selanjutnya setiap kelompok yang berjumlah 10 orang dibimbing oleh 2 orang tutor dari pusdatin dan para DRB Aceh 2 tahun sebelumnya melakukan diskusi tentang Rancangan Implementasi Inovasi Pembelajaran Berbasis Rumah Belajar. Pemaparan hasil dilakukan pada hari ketiga coaching yaitu Rabu, 23 September 2020. Kegiatan selanjutnya adalah acara penutupan oleh ibu Yenni Husnaeni. Sebelumnya ibu Indah Sekarloka dari Pusdatin membuatkan closing statement kedalam beberapa poin untuk para SRB Aceh 2020 yaitu: Pelajari dengan seksama juknis kegiatan level 4. Identifikasi dan catat potensi diri, lingkungan, pemangku kepentingan, komunitas, dsb, untuk mendukung rancangan program kita. Dokumentasikan kegiatan dan kumpulkan asset visual pendukung secara pas dan lengkap. Review kembali kegiatan yang sudah dilakukan. Lakukan updating kanal media pada akun personal kita seperti blog, medsos, dsb. Perhatikan aspek penilaian.
Alhamdulillah
selesai sudah rangkaian kegiatan kuliah umum dan coaching, selanjutnya kelas
daring dan persiapan pelaksanaan kegiatan berbagi menanti. Semoga Allah
mudahkan para tutor dan para DRB dalam membimbing SRB Aceh 2020 begitu juga
Allah mampukan para SRB melaksanakan kegiatan PembaTIK Level 4 : Berbagi.
Sebagaimana
harapan kita semua Aceh caroeng InsyaAllah akan terwujud dengan kerja keras
kita bersama…
Aamiin
ya Robbal Alamin
Posting Komentar