3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

 



Kepemimpinan Murid Dalam Usaha Kesehatan Bagi Warga Sekolah
  1. Peristiwa (Fact) 

Latar belakang

SMAN 1 Krueng Barona Jaya adalah sekolah negeri yang terletak di Kabupaten Aceh Besar, dengan letak geografis yang langsung berbatasan dengan Ibukota Provinsi yaitu kota Banda Aceh. dengan populasi siswa sejumlah 165 orang, Guru 35 orang dan Tendik 6 orang, dalam keseharian banyak permasalahan  yang dihadapioleh warga sekolah sebagaimana lazimnya suatu komunitas pendidikan baik permasalahan yang menyangkut kegiatan intrakurukuler, ko-kurikuler maupun ekstrakurukuler serta permasalahan lainnya. Baik yang berefek langsung terhadap pembelajaran dikelas maupun yang tidak langsung.


Yang dilakukan pada Aksi Nyata, berikut alasan mengapa melaksanakan Aksi tersebut

Pada kegiatan aksi nyata modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid saya memilih program kegiatan Kepemimpinan Murid Dalam Usaha Kesehatan Bagi Warga Sekolah yang didasarkan pada kondisi bahwa masih rendahnya kesadaran warga sekolah akan pentingnya kesehatan dalam menunjang aktivitas yang lebih berdaya guna dan berkualitas. Ini didasarkan pada kondisi adanya keluhan kesehatan dari warga sekolah baik itu kekurangan zat besi pada siswa perempuan, masih adanya warga sekolah yang kurang memahami dampak buruk rokok bagi kesehatan, dan persoalan kesehatan lainnya yang kami dapat laporan dari hasil kerjasama dengan pihak puskesmas kecamatan dimana siswa kami kebanyakan berobat ke puskesmas kecamatan. 

Aksi Nyata program ini dimaksudkan berdampak pada siswa untuk mewujudkan kepemimpinan siswa dalam mengisiasi kegiatan, Program ini bertujuan mewujudkan kepemimpinan siswa dalam upaya menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kemampuan hidup sehat dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat bagi warga sekolah sesuai dengan tujuan diadakannya UKS pada setiap sekolah.sekaligus sarana bagi mereka dalam mengekspresikan diri menulis artikel tentang pengetahuan akan usaha kesehatan sekolah.

Aksi nyata ini dilakukan dengan berbasis pemetaan aset sekolah menggunakan model BAGJA, saya sebagai seorang guru yang juga diamanahkan sebagai koordinator Usaha Kesehatan Sekolah dengan fasilitas ruang UKS dan aset politik lainnya seperti  MOU dengan pihak-pihak yang terlibat dengan usaha kesehatan dimasyarakat, ingin sekali  mewujudkan student agency”  pada diri siswa, yaitu suatu kondisi dimana mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.hasil akhir dari “student agency” ini adala kesejahteraan lahir batin (wellbeing).tentunya ini sejalan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. 


Keterlibatan siswa pada kegiatan ini dimulai dari mereka menyuarakan dan mengusulkan keinginan dan kebutuhan program terhadap usaha kesehatan sekolah yang mereka inginkan dan dibutuhkan warga sekolah, memilih kegiatan yang betul-betul mereka butuhkan dan melakukan upaya kampanye melalui artikel tentang kesehatan di majalah dinding UKS dan buletin online dengan memanfaatkan Google Sites. 


Bentuk Kegiatan dari Kepemimpinan Murid Dalam Usaha Kesehatan Bagi Warga Sekolah yang dilakukan bermacam-macam. Dan sebagian besar adalah hasil pemanfaatan aset politik yaitu kerjasama dengan puskesmas kecamatan (ada MOU) dan kerjasama dengan BNN serta para pihak lainnya. Diantaranya adalah:

  • Pemeriksaan kesehatan rutin yang bekerjasama dengan puskesmas kecamatan

  • Seminar kesehatan reproduksi bekerjasama dengan puskesmas

  • Seminar bahaya rokok dan narkoba bekerjasama dengan BNN

  • Kegiatan Screening Rokok bekerjasama dengan puskesmas

  • Pemberian tablet tambah darah bekerjasama dengan puskesmas

  • Pengadaan Majalah dinding dan Buletin online


Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan








  1. Perasaan (Feeling) Perasaan ketika atau setelah menjalankan ketiga Aksi Nyata 

Pada saat merancang aksi nyata ini saya benar-benar tertantang, bagaimana saya nantinya akan mewujudkan program yang mampu mewujudkan kepemimpinan siswa  dalam mengelola kegiatan yang juga berdampak badi siswa, saya sangat berharap program perdana saya ini setelah mempelajari modul 3.3 memberikan dampak yang signifikan bagi usaha kami dalam menuntun siswa untuk memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah siswa diharapkan memiliki kesempatan mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Melalui kegiatan ini saya juga berharap mampu menjadi seorang guru yang dapat menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.


Pada saat pelaksanaan saya menemukan bahwa siswa saya mampu berkontribusi dalam program ini, ini sangat membahagiakan saya sebagai seorang guru, saya mampu menfasilitasi mereka menemukan lingkungan dimana suara, pilihan dan kepemilikan mereka dapat diwujudkan.

  1. Pembelajaran (Finding) Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan keseluruhan Aksi ( baik dari kegagalan maupun keberhasilan)

Pembelajaran yang didapat dari aksi nyata ini adalah terwujudnya kepemimpinan murid melalui usaha kesehatan bagi warga sekolah. Mengasah jiwa peduli mereka kepada lingkungan dimana mereka berada. Bergotong royong, kreatif dan mampu bernalar kritis. 

Dari aksi nyata ini saya juga mendapatkan pelajaran penting, bagaimana mengelola program yang berdampak bagi murid dengan pemetaan aset model BAGJA. Selain itu saya juga menyadari betapa pentingnya kolaborasi antara semua komunitas sekolah, kolaborasi dengan pihak diluar sekolah namun mereka peduli dengan sekolah dan pendidikan. Saya semakinpaham bahwa perubahan tidak mungkin diwujudkan dengan kerja individu namun perlu sinergisitas antara semua anggota di dalam masyarakat. Kepedulian semua pihak sangat berdampak bagi mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik lagi.


  1.  Penerapan ke Depan (Future) Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang

Kedepan saya berharap program yang telah berjalan dalam mewujudkan kepemimpinan siswa dan berdampak bagi mereka dapat terus dilaksanakan. Dan untuk program yang lainnya saya berharap semakin terbiasa menerapkan pendekatan aset dengan menerapkan tahapan BAGJA dalam memprakarsai perubahan di sekolah saya SMAN 1 Krueng Barona Jaya.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama