Menulis Keren Cara Asma Nadia

 

Saat cinta berpaling

Saat rumah tangga dalam prahara

Saat ujian demi ujianNya

Mengguncang jiwa

Kemana seorang istri harus mencari

Kekuatan, agar hati terus bertasbih?

Ini adalah penggalan tulisan mba asma nadia di cover bukunya “ Catatan Hati Seorang Istri”. Alhamdulillah pada kegiatan Kuliah Umum Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Level 4 : Berbagi, berkesempatan mengikuti kuliah umum bersama mba Asma Nadia dalam Sesi “ Kiat Menyusun Penulisan Yang Menarik”

Mbak Asma Nadia dan kakaknya, mbak Helvy Tiana Rosa adalah penulis yang saya idolakan. Beberapa bukunya telah saya baca. Salah satu bukunya yang sangat menarik adalah “ Catatan Hati Seorang Istri”. Buku ini hadiah dari abinya anak-anak pada tahun 2008. Sedangkan novelnya mbak Helvy Tiara Rosa berjudul “ Ketika Mas Gagah Pergi” adalah bacaan yang menginspirasi saya sekitar tahun 2000-an hingga saya memantapkan hati berhijrah dan berikhtiar menjadi lebih baik.

Senang sekali kemaren saya berkesempatan mengikuti kuliah umum pembelajaran berbasis TIk yang digelar oleh Pusdatin Kemdibud RI. Salah satu pembicaranya adalah mbak Asma Nadia.

Asma Nadia menguraikan materinya dengan ringan soal kiat-kiat menyusun penulisan yang menarik. Selama lebih kurang satu jam lebih kami, para peserta mengikuti dengan antusias.

Beberapa hal yang menjadi catatan saya adalah bahwa menulis akan menjadi sangat menyenangkan apabila kita condong dan terus berlatih.

Apa katanya ? untuk menjadi penulis hanya memerlukan 5 persen saja bakat. What ??? lima persen ??

Begitulah adanya. Karena 90 % nya adalah kerja keras berupa terus berlatih dan berlatih.

Soal persentase bakat itu, terus terang, ini gue banget. 😊

Saya memang dulu pernah punya kebiasan menulis diari. Namun aktivitas ini sempat terhenti karena berbagai aktivitas saya yang “kayaknya padat”. Hehehe. Nyatanya tidak sepenuhnya benar dan saya menemukan diri saya tidak berbakat menulis.

Apa yang disampaikan mbak Asma Nadia akhirnya saya akui itu benar. Saya akan memulai kembali menulis hal yang sederhana. Catatan-catatn yang terserak dimana-mana, bahkan juga di fikiran saya.

Ok. Apa lagi pelajaran yang saya dapat ?

Kata mbak Asma Nadia, menulis adalah pekerjaan yang kerjanya satu kali, namun bermnfaat secara ekonomi berkali-kali. Dari satu tulisan yang berkualitas, dapat digunakan menjadi kumpulan tulisan dalam satu buku, kita punya buku karya seniri. Keren.

Belum cukup sampai di situ, satu karya fiksi dalam bentuk buku itu bisa dijadikan film. Kita juga bisa diundang untuk presentasi karya bahkkan sampai ke luar negeri. Sempurna.

Mau tidak mau kita harus terus menulis . mbak Asma Nadia banyak mendapatkan pertanyaan dari fans nya, terkait kiat-kiat bertahan saat jenuh, cara menulis yang baik dan lain-lain. Padahal, kata Asma Nadia, ada satu pertanyaan yang paling penting adalah terkait motivasi. Maka kita harus menemukan motivasi paling kuat untuk menulis.

Salah satu motivasi, sebagaimana pengalaman mbak Asma Nadia adalah membahagiakan orang tuanya. 

Kita juga bisa mencoba dalami, alasan paling kuat agar terus memiliki motivasi untuk menulis.

Misalnya, keinginan agar menjadi salah seorang yang positif dan ingin berbagi.

Maka buku dan tulisan adalah cara yang paling strategis karena bisa dinikmati pada saat yang bersamaan di tempat yang berbeda.

Kesulitan kedua adalah terkait bagimana cara memulai. Apa yang harus kita tulis dalam waktu dekat dengan segala keterbatasan kita ?

Mbak Asma memberikan tips nya, menulis kisah nyata, pengalaman , boleh yang kita alami sendiri maupun pengalaman hidup orang lain. Dan itu bisa kita lakukan dengan cara menulis diari.

Nah , diari. Itu kata kunci paling sederhana. Terus menulis dan semakin lama tulisan akan semakin ringan dan mudah mempengaruhi pembaca,

Kita mulai yok..

Selengkapnya bisa nonton di video ini ya..

 



4 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama